ECONOMIC POTENTIAL OF MAIZE (ZEA MAYS L) FARMING IN KOTA BAHAGIA SUB-DISTRICT, SOUTH ACEH DISTRICT
Main Article Content
Qhisthina Atikah
Bagio
Nurlaili
Safrika
Abdul Muzammil
The government prioritizes increasing the production of rice and maize as staples and raw materials for the animal feed industry. Maize (Zea Mays L.), the second major source of carbohydrates after rice, continues to increase in use as food and animal feed in Indonesia. Increased maize production is needed through land expansion and increased productivity to meet growing market demand. The research was conducted in Kota Bahagia Subdistrict, South Aceh District, the research began in August to September 2023 with a population of 1,450 farmers, with a sample of 94 corn farmers in Kota Bahagia Subdistrict, South Aceh. The results showed that the average income of maize farmers was IDR 17,758,435.36 per growing season, which is above the local poverty line. Revenue Cost Ratio (R/C Ratio) and Return on Investment (ROI) analysis amounted to 2.36 and 135.60%, respectively, indicating efficient use of capital and significant profits. The Break Even Point (BEP) of production and selling price of 3,274.08 kg per period and IDR 1,697.80 per kg indicate that the farm is profitable.
Badan Pusat Statistik (BPS). (2021). Kabupaten Aceh Selatan dalam Angka 2021. Badan Pusat Statistik. Tapak Tuan, Kabupaten Aceh Selatan.
Nuridayanti. (2011). Uji toksisitas akut ekstrak air rambut jagung (Zea mays L.) ditinjau dari nilai LD50 dan pengaruhnya terhadap fungsi hati dan ginjal pada mencit [Unpublished master's thesis]. Universitas Indonesia, Depok.
Suratiyah, K. (2009). Ilmu usahatani. Jakarta: Penebar Swadaya.
Salikin. (2003). Usahatani sebagai organisasi dari alam, kerja dan modal yang ditujukan kepada produksi di sektor pertanian [Unpublished manuscript]. Universitas Diponegoro, Semarang.
Supardi, S. (2000). Pengantar Ilmu Ekonomi. Surakarta: UNS.
Soekartawi. (2002). Prinsip Dasar Ekonomi Pertanian: Teori dan Aplikasi. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Rahardjo, P. (2001). Ilmu Usahatani. PT Raja Grafindo Persada, Jakarta.
Riduwan & Kuncoro, E. A. (2011). Cara Menggunakan dan Mamaknai Path Analysis (Analisis Jalur). Bandung: Alfabeta.
Abdullah, I. (2006). Konstruksi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Maramba, U. (2018). Pengaruh karakteristik terhadap pendapatan petani jagung di Kabupaten Sumba Timur (Studi kasus di Desa Kiritana, Kecamatan Kambera, Kabupaten Sumba Timur). Jurnal Ekonomi Pertanian dan Agribisnis (JEPA), 2(2), 94-101.
Fajri, N., Amanah, A., & Syahida, R. (2019). Strategi public relation dalam membentuk village branding wisata Kungkuk. Retrieved from www.publikasi.unitri.ac.id
Mandang, M., Sondakh, M. F. L., & Laoh, O. E. H. (2020). Karakteristik petani berlahan sempit di Desa Tolok Kecamatan Tompaso. Agri-Sosioekonomi, 16(1), 105. https://doi.org/10.35791/agrsosek.16.1.2020.27131
Yusnita, Bagio, Zikria, Virda, & Atikah, Q. (2022). Kontribusi pendapatan usahatani jagung manis terhadap pendapatan keluarga di Desa Langkak Kecamatan Kuala Pesisir Kabupaten Nagan Raya. Jurnal Agriuma, 4(2), 97–106. https://doi.org/10.31289/agri.v4i2.8249
Badan Pusat Statistik (BPS). (2022). Kabupaten Aceh Selatan dalam Angka 2022. Badan Pusat Statistik. Tapak Tuan, Kabupaten Aceh Selatan.
Hermawan, H., Soetoro, S., & Pardani, C. (2017). Analisis biaya, pendapatan dan R/C usahatani jagung hibrida varietas BISI 2 (Zea mays Linn.): Suatu kasus di Desa Handapherang, Kecamatan Cijeungjing, Kabupaten Ciamis. Jurnal Ilmiah Mahasiswa AGROINFO GALUH, 4(2), Mei 2017.
